We Are Creative Design Agency

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Illum, fuga, consectetur sequi consequuntur nisi placeat ullam maiores perferendis. Quod, nihil reiciendis saepe optio libero minus et beatae ipsam reprehenderit sequi.

Find Out More Purchase Theme

Our Services

Lovely Design

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Great Concept

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Recent Work

Kurban Sama Halnya Dengan Penyemblihan Ego

Kurban Sama Halnya Dengan Penyemblihan Ego


Oleh : 
(Andri Kardiansyah, S. Sos) 

KERINCINEWS.COM, KERINCI - Idul Adha dilaksanakan oleh umat muslim di seluruh dunia, tidak peduli dalam situasi perang maupun damai, di tengah kemakmuran maupun dalam suasana krisis. Ia selalu datang untuk menyentakkan lagi spirit pengorbanan, ketulusan, dan keikhlasan yang kini terus meluruh ditelan rakusnya individualisme dan egosentrisme. Ia selalu kembali untuk mengingatkan pentingnya spirit untuk berkorban bagi sesama, karena tanpa itu, yang muncul ialah penyakit-penyakit sosial dan kerusakan tatanan nilai kemanusiaan.

Dalam situasi dan konteks seperti itulah Idul Adha hadir dan dirayakan di Indonesia saat ini. Apa indikatornya? Ambisi-ambisi golongan dan pribadi lebih mendominasi kehidupan berbangsa ini ketimbang pengabdian diri yang hakiki. Loyalitas kebangsaan acap tergusur oleh loyalitas terhadap kepentingan dan kekuasaan. Kesediaan berkorban pun teramat sering tergantikan oleh pameran keserakahan.

Idul Adha datang untuk mengajarkan bahwa pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim adalah wujud kepasrahan tiada tanding yang mestinya menjadi teladan kita semua anak bangsa, termasuk mereka yang dianggap tokoh dan elite bangsa. Spirit pengorbanan sekaliber pengorbanan Ibrahim saat menyembelih sang anak, Ismail, masih sangat relevan dan seharusnya dijadikan contoh untuk diaktualisasikan dalam konteks kekinian.

Adalah saat yang tepat bagi bangsa ini untuk mengambil hikmah atas hakikat Idul Adha. Terutama sekarang, ketika di sejumlah titik di negeri ini banyak saudara kita tengah ditimpa musibah bencana atau memiliki kehidupan yang serbakekurangan. Korban gempa di Lombok, korban bencana kekeringan di sejumlah daerah, sangat memerlukan dukungan dan uluran tangan.

Kepedulian kita terhadap sesama, bantuan kita kepada yang lebih membutuhkan, sesungguhnya merupakan langkah awal untuk menumbuhkan spirit pengorbanan yang sudah dicontohkan dalam sejarah Idul Adha.

Dalam perspektif yang berbeda, makna kurban yang mengedepankan penghilangan ego juga amat diperlukan bangsa ini yang tengah menjalani proses pendewasaan politik dan demokratisasi. Berkurban jangan cuma dianggap sebagai ritual dan formalitas semata, berkurban juga jangan dijadikan komoditas aksi demi sekadar status dermawan atau hartawan. Kerelaan berkurban mesti dimaknai sebagai laku prihatin, sebagai kesediaan mengorbankan rupa-rupa ego demi kepentingan yang lebih besar dan mulia. (*) 


Kurban Sama Halnya Dengan Penyemblihan Ego

Kurban Sama Halnya Dengan Penyemblihan Ego


Oleh : 
(Andri Kardiansyah, S. Sos) 

KERINCINEWS.COM, KERINCI - Idul Adha dilaksanakan oleh umat muslim di seluruh dunia, tidak peduli dalam situasi perang maupun damai, di tengah kemakmuran maupun dalam suasana krisis. Ia selalu datang untuk menyentakkan lagi spirit pengorbanan, ketulusan, dan keikhlasan yang kini terus meluruh ditelan rakusnya individualisme dan egosentrisme. Ia selalu kembali untuk mengingatkan pentingnya spirit untuk berkorban bagi sesama, karena tanpa itu, yang muncul ialah penyakit-penyakit sosial dan kerusakan tatanan nilai kemanusiaan.

Dalam situasi dan konteks seperti itulah Idul Adha hadir dan dirayakan di Indonesia saat ini. Apa indikatornya? Ambisi-ambisi golongan dan pribadi lebih mendominasi kehidupan berbangsa ini ketimbang pengabdian diri yang hakiki. Loyalitas kebangsaan acap tergusur oleh loyalitas terhadap kepentingan dan kekuasaan. Kesediaan berkorban pun teramat sering tergantikan oleh pameran keserakahan.

Idul Adha datang untuk mengajarkan bahwa pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim adalah wujud kepasrahan tiada tanding yang mestinya menjadi teladan kita semua anak bangsa, termasuk mereka yang dianggap tokoh dan elite bangsa. Spirit pengorbanan sekaliber pengorbanan Ibrahim saat menyembelih sang anak, Ismail, masih sangat relevan dan seharusnya dijadikan contoh untuk diaktualisasikan dalam konteks kekinian.

Adalah saat yang tepat bagi bangsa ini untuk mengambil hikmah atas hakikat Idul Adha. Terutama sekarang, ketika di sejumlah titik di negeri ini banyak saudara kita tengah ditimpa musibah bencana atau memiliki kehidupan yang serbakekurangan. Korban gempa di Lombok, korban bencana kekeringan di sejumlah daerah, sangat memerlukan dukungan dan uluran tangan.

Kepedulian kita terhadap sesama, bantuan kita kepada yang lebih membutuhkan, sesungguhnya merupakan langkah awal untuk menumbuhkan spirit pengorbanan yang sudah dicontohkan dalam sejarah Idul Adha.

Dalam perspektif yang berbeda, makna kurban yang mengedepankan penghilangan ego juga amat diperlukan bangsa ini yang tengah menjalani proses pendewasaan politik dan demokratisasi. Berkurban jangan cuma dianggap sebagai ritual dan formalitas semata, berkurban juga jangan dijadikan komoditas aksi demi sekadar status dermawan atau hartawan. Kerelaan berkurban mesti dimaknai sebagai laku prihatin, sebagai kesediaan mengorbankan rupa-rupa ego demi kepentingan yang lebih besar dan mulia. (*) 


Trauma Berat Anak-Anak di Pentagen, HMI Cabang Kerinci Adakan Kegiatan HMI Camp

Trauma Berat Anak-Anak di Pentagen, HMI Cabang Kerinci Adakan Kegiatan HMI Camp


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Setelah melaksanakan aksi solidaritas yang dilaksanakan dihari Jumat (3/8). Keesokan harinya tepat pada hari sabtu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kerinci mangantarkan bantuan yang terkumpul pada aksi solidaritas ke masyarakat Pendung Talang Genting (Pentagen) berupa kebutuhan rumah tangga, perlengkapan shalat, makanan ringan dan mainan untuk anak-anak.

Yunaldi Ketua Umum HMI cabang Kerinci mengatakan, "semoga sedikit bantuan ini dapat membantu masyarakat Pentagen, serta untuk beberapa hari kedepan kita dari keluarga besar HMI Cabang Kerinci akan melaksanakan HMI Camp di Pentagen."

"Kegiatan HMI Camp yang akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang bertujuan untuk memgembalikan trauma berat terhadap anak-anak yang masih banyak enggan untuk pulang kerumah maupun sekolah akibat dari kejadian yang menimpa desa Pendung Talang Genting." Ungkap Yunaldi.


Semoga kegiatan HMI Camp ini dapat sedikit membantu trauma berat bagi anak-anak di desa Pentagen. Harapnya

Kegiatan HMI Camp yang dilakukan oleh HMI Cabang Kerinci disambut positif oleh elemen masyarakat Pendung Talang Genting.

Usman koordinator posko Pentagen mengatakan bahwa anak-anak di desa Pentagen mengalami trauma berat, yang dimana masih banyak anak yang belum berani untuk pulang kerumahnya masing-masing.

Kami sangat mensupport dengan adanya kegiatan adik-adik dari HMI yang dilakukan didesa kami, dan kita siap berkerjasama dengan HMI Cabang Kerinci. Tegas Usman. (*) 



Trauma Berat Anak-Anak di Pentagen, HMI Cabang Kerinci Adakan Kegiatan HMI Camp

Trauma Berat Anak-Anak di Pentagen, HMI Cabang Kerinci Adakan Kegiatan HMI Camp


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Setelah melaksanakan aksi solidaritas yang dilaksanakan dihari Jumat (3/8). Keesokan harinya tepat pada hari sabtu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kerinci mangantarkan bantuan yang terkumpul pada aksi solidaritas ke masyarakat Pendung Talang Genting (Pentagen) berupa kebutuhan rumah tangga, perlengkapan shalat, makanan ringan dan mainan untuk anak-anak.

Yunaldi Ketua Umum HMI cabang Kerinci mengatakan, "semoga sedikit bantuan ini dapat membantu masyarakat Pentagen, serta untuk beberapa hari kedepan kita dari keluarga besar HMI Cabang Kerinci akan melaksanakan HMI Camp di Pentagen."

"Kegiatan HMI Camp yang akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang bertujuan untuk memgembalikan trauma berat terhadap anak-anak yang masih banyak enggan untuk pulang kerumah maupun sekolah akibat dari kejadian yang menimpa desa Pendung Talang Genting." Ungkap Yunaldi.


Semoga kegiatan HMI Camp ini dapat sedikit membantu trauma berat bagi anak-anak di desa Pentagen. Harapnya

Kegiatan HMI Camp yang dilakukan oleh HMI Cabang Kerinci disambut positif oleh elemen masyarakat Pendung Talang Genting.

Usman koordinator posko Pentagen mengatakan bahwa anak-anak di desa Pentagen mengalami trauma berat, yang dimana masih banyak anak yang belum berani untuk pulang kerumahnya masing-masing.

Kami sangat mensupport dengan adanya kegiatan adik-adik dari HMI yang dilakukan didesa kami, dan kita siap berkerjasama dengan HMI Cabang Kerinci. Tegas Usman. (*) 



Aktivis : Hidup Segan Mati Tak Mau

Aktivis : Hidup Segan Mati Tak Mau


Oleh : Yoanda
(Kabid PTKP HMI KOMISARIAT STIE SAK-STIA NUSA)

KERINCINEWS.COM, Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata aktivis memiliki dua arti. Pertama, aktivis adalah orang yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dalam organisasinya. Kedua, aktivis adalah seseorang yang menggerakkan.

Berbicara tentang aktivis, bukanlah sesuatu yang baru dan terdengar asing dalam kehidupan masyarakat. Aktivis telah menjadi bagian dari sejarah dalam membawa perubahan pada system kekuasaan dan pemerintahan di negeri ini. Salah satu aksi luar biasa yang pernah dilakukan oleh kelompok aktivis dalam catatan sejarah Indonesia ketika mereka menggulingkan rezim pemerintahan masa Orde Baru yang banyak terjadi penyimpangan dan tidak memihak pada rakyat.

Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya kita patut berterima kasih dan mengapresiasi sikap kritis dan mental pemberani mereka dalam memperjuangkan hak rakyat.

Meski berada dalam situasi bahaya dan mengancam jiwa mereka pada waktu itu, tetapi para aktivis muda itu tak pernah merasa gentar dalam melawan pemerintah.Aktivis perempuan misalnya, mereka dikenal dengan visi dan misinya dalam menyuarakan kesetaraan gender serta memperjuangkan hak-hak perempuan yang sering menjadi korban diskrimasi yang belakangan ini terjadi hampir di seluruh pelosok negeri. Aktivis HAM dikenal sebagai orang-orang yang bergerak dalam masalah hak asasi manusia.  Baru-baru ini juga muncul aktivis LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), yang berusaha memperjuangkan keinginan kaum lesbi dan homo agar diperbolehkan menikah dengan sesama jenis. Dan masih banyak aktivis di bidang lain yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat.

Bahkan menjadi mahasiswa aktivis akademisi memang menjadi idaman dari semua mahasiswa. Dan itu tidak dilarang. Maksudnya apa? Bahwa menjadi mahasiswa idaman adalah cita-cita yang harus ditanamkan oleh semua mahasiswa, karena ia nanti tidak hidup di satu lingkungan saja, tetapi mereka akan hidup di banyak lingkungan, yang tidak sama persis di bangku perkuliahan.

Mereka akan menghadapi lingkungan yang berbeda sekali dengan bangku perkuliahan. Untuk itu, di organisasi dilatih untuk mengenal lingkungan yang sebenarnya untuk menjadi pengontrol sosial dan dinamika di masayarakat. Membangun idealisme akan memunculkan semangat untuk mencapai harapan. Berbagai macam strategi pasti digunakan. Pantang menyerah ketika melihat permasalahan, hambatan dan rintangan. Dengan idealisme mahasiwa mampu memompa semangat tak kenal menyerah hingga menjadi dirinya sebagai aktivis sejati.

Namun pada zaman sekarang seringkali ditemukan para aktivis kampus yang kesehariannya hanya bisa mengungkapkan keluh kesah hanya berkoar-koar sebatas di sosial media bahkan memposting kata-kata bijak yg tidak tau arahnya kemana, sekedar mencari sensasi atau ingin dipuji para awak media tanpa ada aksi nyata.

Dan efek dari fakumnya organisasi mahasiswa seperti HMI, PMII, IMM, KAMMI dan organisasi mahasiswa lainnya mengakibatkan kurangnya kritikan terhadap kasus-kasus yang terjadi di kalangan setempat, bahkan organisasi yang di sebutkan di atas tadi seakan-akan bersifat netral menanggapi permasalahan yang sedang terjadi sekarang ini, dalam artian kurangnya rasa ingin menyuarakan aspirasi rakyat atas kelakuan oknum yang tidak bertanggung jawab dan telah merugikan masyarakat kecil yang di anggap sebagai beban anggaran negri, mungkin keinginan mencari solusi aman telah menghampiri aktivis sekarang ini. Bodoh sekali!

Dan mirisnya hanya bisa mengomentari dan menyalahi keadaan pejabat-pejabat tinggi tanpa mengetahui penyebab yg terjadi, bahkan malah sering di intervensi oleh pihak yang tidak tau diri. Banyak aktivis abal-abalan yang tampil di depan publik karena ingin dikenal oleh banyak orang, melakukan demonstrasi sana sini.

Kemana saja mereka pergi, selalu mengenakan baju aktivis sehingga bisa memperlihatkan kepada semua orang kalau mereka adalah seorang aktivis. Lebih miris lagi, ketika berdiri di depan mereka berkoar-koar dengan suara lantang, seolah-olah mereka adalah pemberontak dalam menuntut keadilan rakyat. Tetapi ketika berhadapan dengan penguasa, mereka bungkam setelah ditawarkan sedikit uang, miris sekali. Saking aktifnya, selalu ada di berbagai acara di kampus. Bukan apa- apa mereka memang diundang untuk datang, maklum orang terkenal dan memang untuk meningkatkan relasi organisasi. Sehingga banyak orang kenal degan aktivis, tapi aktivis gak kenal dengan orang yang mengenalnya, hehehehe lucu ya!!! Seperti Presiden yang di kenal banyak orang tapi Presiden ngga kenal rakyat.

Oleh sebab itu mari kita sadarkan aktivis yang selama ini yang memang tujuan dan keinginannya semata-mata hanya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat kecil yang ingin merdeka tanpa henti untuk bisa kembali aktif menyuarakan kepentingan masyarakat sejati.

Negeri bukan butuh aktivis yang sok pro mengontrol dinamika yang terjadi , negeri ini hanya butuh aktivis yang benar-benar memperjuangkan hak masyarakat sejati tanpa ada eksploitasi di segala lini.

Mengertilah wahai para aktivis sejati, sadarlah semua yang terjadi hanya bersifat sementara bukan selamanya terjadi.

Ingat kalau bukan seorang aktivis yang mengubah negeri ini siapa lagi?

Bangkitlah aktivis sejati!

Aktivis : Hidup Segan Mati Tak Mau

Aktivis : Hidup Segan Mati Tak Mau


Oleh : Yoanda
(Kabid PTKP HMI KOMISARIAT STIE SAK-STIA NUSA)

KERINCINEWS.COM, Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata aktivis memiliki dua arti. Pertama, aktivis adalah orang yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dalam organisasinya. Kedua, aktivis adalah seseorang yang menggerakkan.

Berbicara tentang aktivis, bukanlah sesuatu yang baru dan terdengar asing dalam kehidupan masyarakat. Aktivis telah menjadi bagian dari sejarah dalam membawa perubahan pada system kekuasaan dan pemerintahan di negeri ini. Salah satu aksi luar biasa yang pernah dilakukan oleh kelompok aktivis dalam catatan sejarah Indonesia ketika mereka menggulingkan rezim pemerintahan masa Orde Baru yang banyak terjadi penyimpangan dan tidak memihak pada rakyat.

Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya kita patut berterima kasih dan mengapresiasi sikap kritis dan mental pemberani mereka dalam memperjuangkan hak rakyat.

Meski berada dalam situasi bahaya dan mengancam jiwa mereka pada waktu itu, tetapi para aktivis muda itu tak pernah merasa gentar dalam melawan pemerintah.Aktivis perempuan misalnya, mereka dikenal dengan visi dan misinya dalam menyuarakan kesetaraan gender serta memperjuangkan hak-hak perempuan yang sering menjadi korban diskrimasi yang belakangan ini terjadi hampir di seluruh pelosok negeri. Aktivis HAM dikenal sebagai orang-orang yang bergerak dalam masalah hak asasi manusia.  Baru-baru ini juga muncul aktivis LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), yang berusaha memperjuangkan keinginan kaum lesbi dan homo agar diperbolehkan menikah dengan sesama jenis. Dan masih banyak aktivis di bidang lain yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat.

Bahkan menjadi mahasiswa aktivis akademisi memang menjadi idaman dari semua mahasiswa. Dan itu tidak dilarang. Maksudnya apa? Bahwa menjadi mahasiswa idaman adalah cita-cita yang harus ditanamkan oleh semua mahasiswa, karena ia nanti tidak hidup di satu lingkungan saja, tetapi mereka akan hidup di banyak lingkungan, yang tidak sama persis di bangku perkuliahan.

Mereka akan menghadapi lingkungan yang berbeda sekali dengan bangku perkuliahan. Untuk itu, di organisasi dilatih untuk mengenal lingkungan yang sebenarnya untuk menjadi pengontrol sosial dan dinamika di masayarakat. Membangun idealisme akan memunculkan semangat untuk mencapai harapan. Berbagai macam strategi pasti digunakan. Pantang menyerah ketika melihat permasalahan, hambatan dan rintangan. Dengan idealisme mahasiwa mampu memompa semangat tak kenal menyerah hingga menjadi dirinya sebagai aktivis sejati.

Namun pada zaman sekarang seringkali ditemukan para aktivis kampus yang kesehariannya hanya bisa mengungkapkan keluh kesah hanya berkoar-koar sebatas di sosial media bahkan memposting kata-kata bijak yg tidak tau arahnya kemana, sekedar mencari sensasi atau ingin dipuji para awak media tanpa ada aksi nyata.

Dan efek dari fakumnya organisasi mahasiswa seperti HMI, PMII, IMM, KAMMI dan organisasi mahasiswa lainnya mengakibatkan kurangnya kritikan terhadap kasus-kasus yang terjadi di kalangan setempat, bahkan organisasi yang di sebutkan di atas tadi seakan-akan bersifat netral menanggapi permasalahan yang sedang terjadi sekarang ini, dalam artian kurangnya rasa ingin menyuarakan aspirasi rakyat atas kelakuan oknum yang tidak bertanggung jawab dan telah merugikan masyarakat kecil yang di anggap sebagai beban anggaran negri, mungkin keinginan mencari solusi aman telah menghampiri aktivis sekarang ini. Bodoh sekali!

Dan mirisnya hanya bisa mengomentari dan menyalahi keadaan pejabat-pejabat tinggi tanpa mengetahui penyebab yg terjadi, bahkan malah sering di intervensi oleh pihak yang tidak tau diri. Banyak aktivis abal-abalan yang tampil di depan publik karena ingin dikenal oleh banyak orang, melakukan demonstrasi sana sini.

Kemana saja mereka pergi, selalu mengenakan baju aktivis sehingga bisa memperlihatkan kepada semua orang kalau mereka adalah seorang aktivis. Lebih miris lagi, ketika berdiri di depan mereka berkoar-koar dengan suara lantang, seolah-olah mereka adalah pemberontak dalam menuntut keadilan rakyat. Tetapi ketika berhadapan dengan penguasa, mereka bungkam setelah ditawarkan sedikit uang, miris sekali. Saking aktifnya, selalu ada di berbagai acara di kampus. Bukan apa- apa mereka memang diundang untuk datang, maklum orang terkenal dan memang untuk meningkatkan relasi organisasi. Sehingga banyak orang kenal degan aktivis, tapi aktivis gak kenal dengan orang yang mengenalnya, hehehehe lucu ya!!! Seperti Presiden yang di kenal banyak orang tapi Presiden ngga kenal rakyat.

Oleh sebab itu mari kita sadarkan aktivis yang selama ini yang memang tujuan dan keinginannya semata-mata hanya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat kecil yang ingin merdeka tanpa henti untuk bisa kembali aktif menyuarakan kepentingan masyarakat sejati.

Negeri bukan butuh aktivis yang sok pro mengontrol dinamika yang terjadi , negeri ini hanya butuh aktivis yang benar-benar memperjuangkan hak masyarakat sejati tanpa ada eksploitasi di segala lini.

Mengertilah wahai para aktivis sejati, sadarlah semua yang terjadi hanya bersifat sementara bukan selamanya terjadi.

Ingat kalau bukan seorang aktivis yang mengubah negeri ini siapa lagi?

Bangkitlah aktivis sejati!

HMJ Tadris Matematika Gelar Aksi Solidaritas Untuk Masyarakat Pentagen

HMJ Tadris Matematika Gelar Aksi Solidaritas Untuk Masyarakat Pentagen


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Mahasiswa IAIN Kerinci Jurusan Tadris Matematika gelar penggalanan dana untuk membantu meringankan beban korban kebakaran di Pentagen (Pendung Talang Genting), Kecamatan Danau kerinci Kabupaten Kerinci. Kamis (2/8/2018).

Kegiatan ini dilakukan di beberapa titik di Kota Sungai Penuh , seperti toko-toko, pasar tradisional dan disekitar lapangan merdeka Sungai Penuh.

Dela Kristia Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tadris Matematika IAIN Kerinci mengatakan, penggalangan dana dilakukan untuk membantu saudara-saudara yang terkena musibah kebakaran di Pendung Talang Genting.

“Kami keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tadris Matematika IAIN Kerinci merasa harus turut andil untuk membantu saudara-saudara yang ada di Pentagen”, ujar Dela.

Dalam penggalangan dana ini HMJ Tadris Matematika mengerahkan sekitar 20 personel yang disebar ke masing-masing lokasi yang ditentukan. Dana yang terkumpul, selanjutnya akan dibelikan kebutuhan bahan pangan sesuai kebutuhan masyarakat.

Bahan pangan tersebut direncanakan akan disalurkan esok hari  3 Agustus 2018 kepada para korban bencana kebakaran di Pentagen, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, dapat mengetuk hati para dermawan yang masih peduli sesama terhadap warga yang terkena musibah kebakaran. Dengan demikian,   dapat meringankan sedikit beban dari para korbanbencana ini”, harap Dela


HMJ Tadris Matematika Gelar Aksi Solidaritas Untuk Masyarakat Pentagen

HMJ Tadris Matematika Gelar Aksi Solidaritas Untuk Masyarakat Pentagen


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Mahasiswa IAIN Kerinci Jurusan Tadris Matematika gelar penggalanan dana untuk membantu meringankan beban korban kebakaran di Pentagen (Pendung Talang Genting), Kecamatan Danau kerinci Kabupaten Kerinci. Kamis (2/8/2018).

Kegiatan ini dilakukan di beberapa titik di Kota Sungai Penuh , seperti toko-toko, pasar tradisional dan disekitar lapangan merdeka Sungai Penuh.

Dela Kristia Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tadris Matematika IAIN Kerinci mengatakan, penggalangan dana dilakukan untuk membantu saudara-saudara yang terkena musibah kebakaran di Pendung Talang Genting.

“Kami keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tadris Matematika IAIN Kerinci merasa harus turut andil untuk membantu saudara-saudara yang ada di Pentagen”, ujar Dela.

Dalam penggalangan dana ini HMJ Tadris Matematika mengerahkan sekitar 20 personel yang disebar ke masing-masing lokasi yang ditentukan. Dana yang terkumpul, selanjutnya akan dibelikan kebutuhan bahan pangan sesuai kebutuhan masyarakat.

Bahan pangan tersebut direncanakan akan disalurkan esok hari  3 Agustus 2018 kepada para korban bencana kebakaran di Pentagen, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, dapat mengetuk hati para dermawan yang masih peduli sesama terhadap warga yang terkena musibah kebakaran. Dengan demikian,   dapat meringankan sedikit beban dari para korbanbencana ini”, harap Dela


Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

JSON Variables

Random Posts

{getFeatured} $results={5} $label={recent}