We Are Creative Design Agency

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Illum, fuga, consectetur sequi consequuntur nisi placeat ullam maiores perferendis. Quod, nihil reiciendis saepe optio libero minus et beatae ipsam reprehenderit sequi.

Find Out More Purchase Theme

Our Services

Lovely Design

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Great Concept

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Recent Work

Ilisnawati Terpilih Pada MUSDA Ke-1 FORHATI Daerah Kerinci

Ilisnawati Terpilih Pada MUSDA Ke-1 FORHATI Daerah Kerinci


KERINCINEWS.COM, KERINCI -  Forhati (Forum Alumni HMI-WATI) Daerah Kerinci gelar Musyawarah Daerah pertama yang bertempat di hotel arafah, Kerinci (29/12).

Sebelum dilaksanakannya Musda Forhati, juga dilaksanakannya seminar nasional yang bertemakan "Perempuan dan anak dalam perlindungan negara". 


Kemudian selesai pelaksanaan seminar langsung dilanjutkan dengan Musyawarah Daerah Forhati yang dimana pesertanya merupakan seluruh Alumni HMI-WATI Kerinci.


 Berdasarkan hasil Musyawarah Daerah Forhati Ke-1 mengamanahkan 3 orang presedium, yakni, Ilisnawati, Arlenda Latif dan Sesi Vemia. Serta menetapka IlisnaIlis sebagai Koordinator Presedium Forhati Daerah Kerinci.  

Arlenda Latif yang sebelumnya dimanahkan sebagai PJS Presedium FORHATI Kerinci yang berhasil menyelenggarakan Musda Pertama Forhati Daerah Kerinci dan seminar nasional. 

"Dengan dan terlaksananya Musda pertama Forhati Daerah Kerinci semoga menjadi langkah awal untuk semakin mempererat silaturahmi sesama alumni kohati maupun dengan KOHATI Cabang Kerinci kedepan". 


Ilisnawati dalam sambutannya "merintis Forhati Daerah Kerinci menuju Forhati yang mandiri dan berkaryaguna dengan pengetahuan yang mendalam dan wawasan nan luas serta bersinergi baik sesama alumni HMI-Wati maupun dengan organisasi perempuan yang ada di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh."
 (*) 

Ilisnawati Terpilih Pada MUSDA Ke-1 FORHATI Daerah Kerinci

Ilisnawati Terpilih Pada MUSDA Ke-1 FORHATI Daerah Kerinci


KERINCINEWS.COM, KERINCI -  Forhati (Forum Alumni HMI-WATI) Daerah Kerinci gelar Musyawarah Daerah pertama yang bertempat di hotel arafah, Kerinci (29/12).

Sebelum dilaksanakannya Musda Forhati, juga dilaksanakannya seminar nasional yang bertemakan "Perempuan dan anak dalam perlindungan negara". 


Kemudian selesai pelaksanaan seminar langsung dilanjutkan dengan Musyawarah Daerah Forhati yang dimana pesertanya merupakan seluruh Alumni HMI-WATI Kerinci.


 Berdasarkan hasil Musyawarah Daerah Forhati Ke-1 mengamanahkan 3 orang presedium, yakni, Ilisnawati, Arlenda Latif dan Sesi Vemia. Serta menetapka IlisnaIlis sebagai Koordinator Presedium Forhati Daerah Kerinci.  

Arlenda Latif yang sebelumnya dimanahkan sebagai PJS Presedium FORHATI Kerinci yang berhasil menyelenggarakan Musda Pertama Forhati Daerah Kerinci dan seminar nasional. 

"Dengan dan terlaksananya Musda pertama Forhati Daerah Kerinci semoga menjadi langkah awal untuk semakin mempererat silaturahmi sesama alumni kohati maupun dengan KOHATI Cabang Kerinci kedepan". 


Ilisnawati dalam sambutannya "merintis Forhati Daerah Kerinci menuju Forhati yang mandiri dan berkaryaguna dengan pengetahuan yang mendalam dan wawasan nan luas serta bersinergi baik sesama alumni HMI-Wati maupun dengan organisasi perempuan yang ada di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh."
 (*) 

Mahasiswa KKN-PPM STIE SAK Posko Sanggaran Agung Jalin Kerja Sama Dengan Koramil

Mahasiswa KKN-PPM STIE SAK Posko Sanggaran Agung Jalin Kerja Sama Dengan Koramil


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Pada Selasa  (27/11), Mahasiswa STIE SAK yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata-Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM) di Desa Sanggaran Agung bersama dengan Koramil Danau Kerinci datang meninjau rumah Bapak Surono Warga RT 5 (60) yang akan dijadikan sebagai lokasi pembuatan MCK.

Ketua Pelaksana Kegiatan Sosial Mahasiswa KKN-PPM STIE SAK, Wiedho Echa Pratama ketika diwawancarai mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan berawal dari kepeduliannya bersama rekan-rekannya untuk membantu Bapak Surono agar memiliki MCK sendiri di rumah.

Wiedo juga menjelaskan bahwa kabar tentang bapak surono tersebut juga didengar oleh pihak koramil danau kerinci sehingga dari pihak koramil pun ikut berinisiatif dalam berpartisipasi untuk membantu.

”pada saat pengajian, ada salah satu anggota koramil yang ikut pengajian di RT.5,jadi anggota koramil tersebut juga merespon akan hal ini. Setelah itu, saya mendatangi koramil untuk pembahasan hari pembuatannya.” Tutupnya.


Babinsa koramil Danau Kerinci, juga menyampaikan bahwa kegiata yang digerakkan oleh mahasiswa KKN-PPM STIE SAK Posko Sanggaran Agung adalah sebagai wujud sosial pemuda yang mempunyai semangat membantu masyarakat yang sedang berada dalam ketidakmampuan. Kegiatan yang baik akan mendapatkan pahala yang berlimpah.

”Kegiatan seperti ini semoga menjadi acuan dan pedoman untuk pemuda agar bisa berkontribusi untuk masyarakat sekiranya.” Ujar Babinsa.

Kegiatan Sosial pembangunan MCK tersebut rencananya akan dilaksanakan pada hari selasa dan ditargetkan selesai pembangunannya pada hari senin depan. (*) 



Mahasiswa KKN-PPM STIE SAK Posko Sanggaran Agung Jalin Kerja Sama Dengan Koramil

Mahasiswa KKN-PPM STIE SAK Posko Sanggaran Agung Jalin Kerja Sama Dengan Koramil


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Pada Selasa  (27/11), Mahasiswa STIE SAK yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata-Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM) di Desa Sanggaran Agung bersama dengan Koramil Danau Kerinci datang meninjau rumah Bapak Surono Warga RT 5 (60) yang akan dijadikan sebagai lokasi pembuatan MCK.

Ketua Pelaksana Kegiatan Sosial Mahasiswa KKN-PPM STIE SAK, Wiedho Echa Pratama ketika diwawancarai mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan berawal dari kepeduliannya bersama rekan-rekannya untuk membantu Bapak Surono agar memiliki MCK sendiri di rumah.

Wiedo juga menjelaskan bahwa kabar tentang bapak surono tersebut juga didengar oleh pihak koramil danau kerinci sehingga dari pihak koramil pun ikut berinisiatif dalam berpartisipasi untuk membantu.

”pada saat pengajian, ada salah satu anggota koramil yang ikut pengajian di RT.5,jadi anggota koramil tersebut juga merespon akan hal ini. Setelah itu, saya mendatangi koramil untuk pembahasan hari pembuatannya.” Tutupnya.


Babinsa koramil Danau Kerinci, juga menyampaikan bahwa kegiata yang digerakkan oleh mahasiswa KKN-PPM STIE SAK Posko Sanggaran Agung adalah sebagai wujud sosial pemuda yang mempunyai semangat membantu masyarakat yang sedang berada dalam ketidakmampuan. Kegiatan yang baik akan mendapatkan pahala yang berlimpah.

”Kegiatan seperti ini semoga menjadi acuan dan pedoman untuk pemuda agar bisa berkontribusi untuk masyarakat sekiranya.” Ujar Babinsa.

Kegiatan Sosial pembangunan MCK tersebut rencananya akan dilaksanakan pada hari selasa dan ditargetkan selesai pembangunannya pada hari senin depan. (*) 



Kepung Rektorat, Mahasiswa Keluhkan Fasilitas Kampus IAIN Kerinci

Kepung Rektorat, Mahasiswa Keluhkan Fasilitas Kampus IAIN Kerinci


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli IAIN Kerinci gelar aksi kepung Rektorat IAIN Kerinci, Rabu (7/11).

Mereka mulai berorasi di setiap gedung mahasiswa seraya membagikan tuntutan dalam bentuk teks selebaran kepada mahasiswa untuk menghimbau seluruh mahasiswa merapatkan barisan dan menuntut kesejahteraan, alhamdulillah hal itu mampu mengetuk hati mahasiswa dan bergegas masuk dalam barisan dan bergabung. Lalu dilanjutkan berorasi di depan gedung rektor dengan menyampaikan 7 tuntutan.

Korlap aksi Weli Kurnia Parbo mahasiswa Fakultas Fuad IAIN Kerinci menjelaskan bahwa tuntutan mereka adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kampus.

"Kita melaksanakan aksi merupakan wujud dari kepedulian terhadap kampus tercinta, yang dimana IAIN dikenal sebagai kampus terbesar di Kerinci-Sungai Penuh. Namun sanagat disayangkan dengan minimnya fasilitas kampus yang dapat dinikmati oleh mahasiswanya sendiri." Tegas Weli.

Setelah berorasi di depan Rektorat, massa aksi disambut ramah oleh Rektor dan pihak kampus IAIN Kerinci dengan mempersilahkan seluruh massa aksi untuk masuk ke ruangan pertemuan.

Sammy Ahmad Amin dan kawan-kawan menyampaikan semua tuntutannya serta memberi ultimatum kepada pihak kampus untuk segera menangani secepatnya.

"Jika tuntutan kita tidak segera tindak lanjuti, maka kita akan gelar aksi dengan membawa massa dalam jumlah lebih besar." Ujarnya.

Selanjutnya disambung oleh Yoan Adrian Govinda mahasiswa Tarbiyah menyatakan bahwa bentuk kepedulian dari bapak Rektor itu memang rendah, buktinya foto Gubernur Jambi Zumi Zola masih terpampang indah di dalam ruangan, bagaimana ingin melihat lingkungan luas IAIN Kerinci sedangkan di dalam ruangan saja tak di perhatikan.

"Kepedulian Rektor IAIN Kerinci sangat rendah sekali. Buktinya saja Foto Gubernur Jambi tidak diganti, padahal Zumi Zola sudah jelas tidak lagi menjadi Gubernur. Bagaimana pihak kampus akan peduli dengan fasilitas lingkungan kampus, jika fasilitas di ruangan Rektor saja belum bisa diperhatikan." Ungkap Yoan.

Setelah mahasiswa menyampaikan tuntutannya, pihak kampus menanda tangani ultimatum yang di sepakati semua massa aksi. Massa aksi dengan tertib membubarkan diri.

Berikut hasil mediasi tuntutan massa aksi serta telah disepakati oleh Rektor IAIN Kerinci:




Kepung Rektorat, Mahasiswa Keluhkan Fasilitas Kampus IAIN Kerinci

Kepung Rektorat, Mahasiswa Keluhkan Fasilitas Kampus IAIN Kerinci


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli IAIN Kerinci gelar aksi kepung Rektorat IAIN Kerinci, Rabu (7/11).

Mereka mulai berorasi di setiap gedung mahasiswa seraya membagikan tuntutan dalam bentuk teks selebaran kepada mahasiswa untuk menghimbau seluruh mahasiswa merapatkan barisan dan menuntut kesejahteraan, alhamdulillah hal itu mampu mengetuk hati mahasiswa dan bergegas masuk dalam barisan dan bergabung. Lalu dilanjutkan berorasi di depan gedung rektor dengan menyampaikan 7 tuntutan.

Korlap aksi Weli Kurnia Parbo mahasiswa Fakultas Fuad IAIN Kerinci menjelaskan bahwa tuntutan mereka adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kampus.

"Kita melaksanakan aksi merupakan wujud dari kepedulian terhadap kampus tercinta, yang dimana IAIN dikenal sebagai kampus terbesar di Kerinci-Sungai Penuh. Namun sanagat disayangkan dengan minimnya fasilitas kampus yang dapat dinikmati oleh mahasiswanya sendiri." Tegas Weli.

Setelah berorasi di depan Rektorat, massa aksi disambut ramah oleh Rektor dan pihak kampus IAIN Kerinci dengan mempersilahkan seluruh massa aksi untuk masuk ke ruangan pertemuan.

Sammy Ahmad Amin dan kawan-kawan menyampaikan semua tuntutannya serta memberi ultimatum kepada pihak kampus untuk segera menangani secepatnya.

"Jika tuntutan kita tidak segera tindak lanjuti, maka kita akan gelar aksi dengan membawa massa dalam jumlah lebih besar." Ujarnya.

Selanjutnya disambung oleh Yoan Adrian Govinda mahasiswa Tarbiyah menyatakan bahwa bentuk kepedulian dari bapak Rektor itu memang rendah, buktinya foto Gubernur Jambi Zumi Zola masih terpampang indah di dalam ruangan, bagaimana ingin melihat lingkungan luas IAIN Kerinci sedangkan di dalam ruangan saja tak di perhatikan.

"Kepedulian Rektor IAIN Kerinci sangat rendah sekali. Buktinya saja Foto Gubernur Jambi tidak diganti, padahal Zumi Zola sudah jelas tidak lagi menjadi Gubernur. Bagaimana pihak kampus akan peduli dengan fasilitas lingkungan kampus, jika fasilitas di ruangan Rektor saja belum bisa diperhatikan." Ungkap Yoan.

Setelah mahasiswa menyampaikan tuntutannya, pihak kampus menanda tangani ultimatum yang di sepakati semua massa aksi. Massa aksi dengan tertib membubarkan diri.

Berikut hasil mediasi tuntutan massa aksi serta telah disepakati oleh Rektor IAIN Kerinci:




Nuzran Joher dan Harapan Perubahan: Sebuah Catatan Menjelang Pemilu Legislatif 2019

Nuzran Joher dan Harapan Perubahan: Sebuah Catatan Menjelang Pemilu Legislatif 2019



Oleh: RAUSHAN FIKRI

KERINCINEWS.COM, “I will prepare and someday my chance will come.” (Saya akan melakukan persiapan dan suatu hari nanti kesempatan saya akan datang). Demikian kata Presiden Amerika Serikat ke-19, Abraham Lincoln (1809-1865). Ya, Nuzran Joher telah melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Lincoln. Nuzran—disadari atau pun mungkin juga tanpa disadarinya—telah mempersiapkan diri dalam waktu yang relatif panjang untuk menjadi seorang pemimpin (leader). Nuzran remaja hidup di ujung rezim Orde Baru yang otoriter, kaku, dan cenderung pada hal-hal yang serba simbolis-formalistik yang ekstrem.

Tapi, minat Nuzran lain: ia berbeda dengan trend rekan-rekan seusianya yang berlomba-lomba ingin jadi PNS pada era 90-an. Mungkin karena ia berkelindan dengan dunia pergerakan, aktivis, dan idealisme, ia kurang berminat untuk pakai seragam dinas. Nuzran justru menenggelamkan diri dalam aktivitas-aktivitas organisasi kemahasiswaan yang ia yakini mampu membuatnya besar dan berbeda dari rekan-rekannya kelak: menjadi tokoh dan pemimpin sosial.

Bertahun-tahun ia digembleng dan tergembleng di organisasi perkaderan: HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Nuzran tumbuh dengan karakter kepemimpinan yang nasionalis-religius. HMI—sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan yang telah banyak melahirkan tokoh dan pemimpin-pemimpin cemerlang bangsa ini—adalah organisasi yang dipilihnya ketika menjadi mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat. Karena kecintaannya pada kemanusiaan (humanity), kemerdekaan intelektual (intellectual freedom), dan kepedulian sosial ia memilih jalan hidup sebagai aktivis mahasiswa. Puncaknya di saat reformasi ’98 ia tampil memimpin gerakan mahasiswa ‘98 di Sumatera Barat dan menjadikan kampus IAIN sebagai pusat pergerakan 48 perguruan tinggi, sampai jatuhnya rezim Orde Baru.

Ia cuekkan apa yang menjadi momok oleh teman-teman kuliahnya di masa Orde Baru dulu, yang apatis dengan organisasi: ancaman DO (drop out). Tapi, tak sia-sia. Nuzran terbukti di kemudian hari, telah menikmati hasil itu: karakter kepemimpinan (leadership) justru banyak ia dapatkan dalam dunia organisasi, bukan di kampus formal. Namun, ia tetap bisa merampungkan kuliah dan berhasil mendapat gelar sarjana.

Tak hanya sukses organisasi, ia juga sukses secara akademis. Kedua hal itu telah membentuk dan memperkuat talenta kepemimpinan yang ada dalam dirinya. Bukti keuletan dan talenta kepemimpinannya: ia bersama aktivis Sumatera Barat dan Jambi mendirikan HMI Cabang Kerinci, dan ia menjadi ketua umum pertama. Sampai saat ini, sudah ribuan kader dan alumni yang lahir dari rahim pengkaderan HMI Cabang Kerinci. Pelan tapi pasti telah muncul kader dan bibit-bibit generasi muda yang tangguh, ulet serta siap mengisi pembangunan di segala bidang baik di Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi dan Nasional.

Dalam kancah pergulatan sosial organisasi HMI ia berhasil menjadi Sekretaris Jenderal Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) di Jakarta, Kandidat Ketua Umum DPP KNPI 2011-2013 serta menjadi Ketua DPP KNPI Bidang Otonomi Daerah. Sesuatu yang tidak mudah dicapai oleh banyak aktivis dari berbagai daerah di Indonesia.

Kini, Nuzran Joher dipercaya bersama 62 orang tokoh Nasional lainnya—mantan menteri, hakim Mahkamah Konstitusi, akademisi, mantan anggota DPR dan DPD RI—berhimpun mewakili Fraksi Politik di MPR sebagai anggota di Lembaga Pengkajian MPR RI sejak 2016 sampai sekarang.

Figur Bersih, Peduli, dan Santun

Terlahir dari keluarga sederhana, di Desa Maliki Air Rawang, Sungai Penuh-Kerinci, 44 tahun silam, tepatnya 28 Oktober 1973, Nuzran—meminjam istilah wartawan senior Rosihan Anwar dalam salah satu tulisannya di Harian Kompas—adalah sosok “anak kampung tinggi melambung”. Sejak kecil, menurut pengakuannya, ia memang sudah tertarik dengan dunia politik dan kepemimpinan. Ia kerap dibawa mengikuti kegiatan-kegiatan sosial keagamaan dan politik. Bakat kepemimpinannya terus ia asah. Ia aktif di berbagai organisasi, mulai dari Remaja Masjid, Ketua OSIS PGAN/MAN, dan kepemudaan di kampung, sampai—ketika duduk di bangku kuliah di perguruan tinggi—menduduki jabatan sebagai Ketua Umum (sekarang: dikenal dengan istilah “Presiden BEM”). Organisasi adalah bagian dari hidupnya.

Karena organisasi juga, Nuzran telah mengembara ke berbagai tempat di Tanah Air. Jiwa nasionalismenya tumbuh. Idealismenya kokoh. Tidak seperti pada umumnya pemuda-pemudadi kampungnya yang enggan meninggalkan tanah kelahiran, Nuzran justru memilih hijrah keluar daerah. Namun, semua itu tidaklah membuatnya angkuh dan melupakan kampung halaman dan sahabatnya. Ia tetap ingat akan masyarakat daerahnya—Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi—yang saat ini masih banyak yang hidup susah dan mengalami kemiskinan, ketidakadilan, dan keterbelakangan.

Mungkin, bagi Nuzran, berlaku nasihat dari Imam Syafi’i kepada para pencari untuk berani melakukan pengembaraan intelektual: ”Berangkatlah, niscaya engkau akan mendapatkan ganti untuk semua yang engkau tinggalkan. Bersusah payahlah sebab kenikmatan hidup direngkuh dalam kerja keras. Ketika air mengalir, ia akan menjadi jernih dan ketika berhenti ia akan menjadi keruh. Sebagaimana anak panah, jika tidak meninggalkan busurnya tak akan mengenai sasaran. Biji emas yang belum diolah sama dengan debu di tempatnya.”

Ya, benar nasihat Imam Syafi’i. Pada 2004, di usianya yang relatif muda, ia diberi amanah oleh masyarakat Jambi sebagai Senator: menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) mewakili Provinsi Jambi. Ia memperoleh suara yang cukup fantastis dan spektakuler: 137.018 suara. Suara terbanyak di antara seluruh perolehan suara anggota DPD RI ketika itu. Di usia yang sangat belia (31 tahun) ia tampil sebagai tokoh muda di pentas politik Nasional—mengalahkan pesaing-pesaingnya yang berasal dari berbagai latar belakang. Di DPD RI, ia dipercaya sebagai Ketua dan Pimpinan PAH (Panitia Ad Hoc) III DPD RI tiga tahun berturut-turut pada 2004-2007. Ia juga pernah duduk sebagai anggota PAH I yang membidangi urusan hukum dan otonomi daerah, Panitia Perancang Undang-Undang 2004-2009.

Tidak hanya itu, ia juga punya segudang pengalaman internasional ke berbagai negaranegara di dunia seperti Arab Saudi, Dubai, Jepang, Finlandia, Kuba, Norwegia, Polandia, Jerman, China dan lainnya. Sepanjang karirnya, ia tergolong figur yang bersih. Tidak ada catatan hitam. Tidak pernah ia tersandung persoalan-persoalan korupsi, gratifikasi, asusila, dan perilaku bejat lainnya. Selama menjadi anggota DPD RI, ia bekerja jujur untuk masyarakat Jambi. Terkadang ia bekerja dalam sunyi dan luput dari sorotan media. Namun, ia tetap bekerja, walaupun kadang difitnah dan diumpat di sana-sini. Tapi, ia tak pernah merisaukannya. Itulah sebuah karakter kepemimpinan yang kuat.

Bukti lain dari kecintaannya untuk membangun negeri: pada 2008, ia pernah mencalonkan diri untuk menjadi Bupati Kerinci, walaupun pada akhirnya gagal. Tapi, Emil Peria—yang juga aktivis pergerakan dan tokoh politik muda Kerinci—pernah mengatakan yang intinya: tidaklah menjadi soal Nuzran kalah dalam kompetisi di Pilkada Kerinci. Yang penting itu: kita telah mencoba mendobrak status quo (kemapanan) dan kebekuan demokrasi yang selama ini dianggap hanya monopoli dan dominasi “kaum tua”, dan golongan elite.

Pasca kekalahannya sebagai Bupati Kerinci sambil menyelesaikan jabatan sebagai anggota DPD, Nuzran di tarik oleh DR. H. Marzuki Alie sebagai Staf Ahli Ketua DPR RI 2009-2012. Pada masa yang bersamaan, ia didaulat oleh para sesepuh, senior HKK dan MPK se-Indonesia (Masyarakat Peduli Kerinci) sebagai Sekretaris Jenderal DPP MPK selama dua Periode.

Pada 2014, Nuzran kembali ke pentas politik Nasional sebagai calon DPD RI periode 2014, namun gagal. Tapi sebagai tokoh dan pejuang sejati, yang selalu berupaya memperjuangkan nasib rakyat banyak, pada 2015, Nuzran kembali ke arena politik: ia dipercaya sebagai Calon Wakil Walikota Kota Sungai Penuh mendampingi Herman Muchtar. Tapi perjuangannya kembali gagal. Kesuksesan dan kegagalan yang dialami Nuzran dalam suatu perjuangan tak membuatnya patah arang. Nuzran punya prinsip: “Berdamai dengan masa lalu adalah sebuah pelepasan yang bijak. Siapa pun kita di masa itu jangan sampai merusak irama perjuangan hari ini dan harapan besar esok hari.” Itulah sebuah kesantunan politik yang jarang kita dapati. Dan prinsip itu juga yang membuat Nuzran dikagumi dan disegani banyak pihak.

Semangat, keteguhan, dan kesantunan perjuangan politik Nuzran Joher ini sangat menarik dan unik. Hal itu telah menarik minat mahasiswa jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Uun Lionar. Uun Lionar mengkaji biografi tematis dalam bentuk skripsi dengan judul: NUZRAN JOHER: Dari Aktivis Mahasiswa Hingga Politisi. Uun dapat mempertahankan skripsinya itu di hadapan penguji dan berhasil menggondol gelar sarjana pada tahun 2015.

Harapan Perubahan

Kini, Buya Ran—sapaan akrab Nuzran Joher—kembali dilirik oleh banyak kalangan tokoh-tokoh, kelompok pro perubahan, partai politik tingkat pusat dan daerah. Ia “turun gunung”. Ia digadang-gadang dan disebut-sebut sebagai tokoh muda yang akan muncul dan mampu melakukan perubahan yang lebih menyegarkan panggung politik Provinsi Jambi. Kini, ia maju sebagai calon anggota DPRD Provinsi Jambi dari PDI-Perjuangan yang lebih berintegritas.

Dari sekian banyak pengalaman, relasi, dan dedikasinya di tingkat Nasional, Nuzran, dipandang oleh banyak pengamat, akan lebih mampu memberikan perubahan signifikan  terhadap peningkatan kualitas kinerja DPRD Provinsi Jambi ke depan. Selama ini, DPRD Provinsi Jambi dinilai belum mampu memberikan kemajuan yang berarti bagi masyarakat  Jambi, khususnya Sungai Penuh-Kerinci. Belum terlihat terobosan-terobosan besar dan  signifikan yang telah dilakukan DPRD Provinsi Jambi selama 4 tahun terakhir ini. Kekecewaan masyarakat diperparah lagi dengan prahara dan tragedi OTT KPK beberapa waktu lalu yang melibatkan eksekutif dan legislatif: suatu kejadian yang sangat mencoreng nama baik lembaga yang terhormat itu.

Oleh karena itu, masyarakat Jambi butuh penyegaran dan perbaikan yang berarti. Wajah dan nama baik Jambi perlu di-”segarkan”. Tidak hanya dalam hal pembangunan fisik, sarana, dan prasarana, tapi juga dalam bidang moralitas, integritas, dan manajemen birokrasi pemerintahan. Masyarakat Jambi menginginkan adanya peningkatan perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (clean and good governance), termasuk dalam hal rekrutmen CPNS dan penempatan orang untuk jabatan tertentu sesuai dengan keahliannya (the right man on the right place).

Masyarakat Jambi tidak hanya butuh legislator handal, tapi juga membutuhkan aktor dengan gaya kepemimpinan yang energik, dinamis, visioner, terbuka, tidak bergaya birokrat yang kaku, tidak terlalu formalistik dan feodal; dan yang tidak kalah penting: memiliki jiwa “pendobrak” kebekuan dan anti kemapanan, sehingg bisa melahirkan produk legislasi daerah yang berkualitas yang berpihak kepada rakyat. Tipe itu, dalam pandangan banyak kalangan saat ini, ada pada sosok Nuzran Joher yang berlatar belakang aktivis pergerakan dan aktivis mahasiswa. Karakter aktivis sejati tidak terlalu suka dengan simbol dan gaya formalistik yang kaku yang bersifat lip service belaka.

Nuzran dikenal dengan motto perjuangan: “KBKB” (Kita Bisa Karena Bersama dan Benahi Negeri). Motto ini meneguhkan kepada kita akan prinsip kerjasama dalam berjuang dan menikmatinya secara adil dengan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan. Kini ia menambah motto perjuangannya: “Merangkai Semangat Juang, Menuju Kemenangan”. Ia pun berpesan bahwa Pemilu Legislatif ini adalah sebuah kontestasi dan kompetisi yang harmonis, cerdas, dan ceria, bukan arena permusuhan dan saling menjelekkan. Mari nyalakan cahaya kebaikan masing-masing, tapi jangan padamkan cahaya orang lain. Subhanallah...!!

Karena kesungguhan dan keikhlasannya untuk berjuang membangun Jambi, khususnya Sungaipenuh-Kerinci, tidaklah salah jika banyak kalangan masyarakat—tokoh agama, pemangku adat, cerdik pandai, para petani, pedagang kaki lima, ibu-ibu (mak-mak) tukang ojek, sopir angkot, pedagang pasar, buruh, ASN, pemuda dan mahasiswa serta kaum milenial, yang merindukan perubahan (change) ke arah yang lebih baik—menaruh harapan besar pada Nuzran Joher untuk duduk dan memberikan warna positif penuh keadaban moral di lembaga DPRD Provinsi Jambi kedepan. Mungkinkah Nuzran Joher memenuhi harapan itu? Bismillahirrahmanirrahim, semoga...!!! .Selamat Berjuang, Sang Aktivis...!!!

RAUSHAN FIKRI
Aktivis dan Pegiat Anti Korupsi

Nuzran Joher dan Harapan Perubahan: Sebuah Catatan Menjelang Pemilu Legislatif 2019

Nuzran Joher dan Harapan Perubahan: Sebuah Catatan Menjelang Pemilu Legislatif 2019



Oleh: RAUSHAN FIKRI

KERINCINEWS.COM, “I will prepare and someday my chance will come.” (Saya akan melakukan persiapan dan suatu hari nanti kesempatan saya akan datang). Demikian kata Presiden Amerika Serikat ke-19, Abraham Lincoln (1809-1865). Ya, Nuzran Joher telah melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Lincoln. Nuzran—disadari atau pun mungkin juga tanpa disadarinya—telah mempersiapkan diri dalam waktu yang relatif panjang untuk menjadi seorang pemimpin (leader). Nuzran remaja hidup di ujung rezim Orde Baru yang otoriter, kaku, dan cenderung pada hal-hal yang serba simbolis-formalistik yang ekstrem.

Tapi, minat Nuzran lain: ia berbeda dengan trend rekan-rekan seusianya yang berlomba-lomba ingin jadi PNS pada era 90-an. Mungkin karena ia berkelindan dengan dunia pergerakan, aktivis, dan idealisme, ia kurang berminat untuk pakai seragam dinas. Nuzran justru menenggelamkan diri dalam aktivitas-aktivitas organisasi kemahasiswaan yang ia yakini mampu membuatnya besar dan berbeda dari rekan-rekannya kelak: menjadi tokoh dan pemimpin sosial.

Bertahun-tahun ia digembleng dan tergembleng di organisasi perkaderan: HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Nuzran tumbuh dengan karakter kepemimpinan yang nasionalis-religius. HMI—sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan yang telah banyak melahirkan tokoh dan pemimpin-pemimpin cemerlang bangsa ini—adalah organisasi yang dipilihnya ketika menjadi mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat. Karena kecintaannya pada kemanusiaan (humanity), kemerdekaan intelektual (intellectual freedom), dan kepedulian sosial ia memilih jalan hidup sebagai aktivis mahasiswa. Puncaknya di saat reformasi ’98 ia tampil memimpin gerakan mahasiswa ‘98 di Sumatera Barat dan menjadikan kampus IAIN sebagai pusat pergerakan 48 perguruan tinggi, sampai jatuhnya rezim Orde Baru.

Ia cuekkan apa yang menjadi momok oleh teman-teman kuliahnya di masa Orde Baru dulu, yang apatis dengan organisasi: ancaman DO (drop out). Tapi, tak sia-sia. Nuzran terbukti di kemudian hari, telah menikmati hasil itu: karakter kepemimpinan (leadership) justru banyak ia dapatkan dalam dunia organisasi, bukan di kampus formal. Namun, ia tetap bisa merampungkan kuliah dan berhasil mendapat gelar sarjana.

Tak hanya sukses organisasi, ia juga sukses secara akademis. Kedua hal itu telah membentuk dan memperkuat talenta kepemimpinan yang ada dalam dirinya. Bukti keuletan dan talenta kepemimpinannya: ia bersama aktivis Sumatera Barat dan Jambi mendirikan HMI Cabang Kerinci, dan ia menjadi ketua umum pertama. Sampai saat ini, sudah ribuan kader dan alumni yang lahir dari rahim pengkaderan HMI Cabang Kerinci. Pelan tapi pasti telah muncul kader dan bibit-bibit generasi muda yang tangguh, ulet serta siap mengisi pembangunan di segala bidang baik di Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi dan Nasional.

Dalam kancah pergulatan sosial organisasi HMI ia berhasil menjadi Sekretaris Jenderal Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) di Jakarta, Kandidat Ketua Umum DPP KNPI 2011-2013 serta menjadi Ketua DPP KNPI Bidang Otonomi Daerah. Sesuatu yang tidak mudah dicapai oleh banyak aktivis dari berbagai daerah di Indonesia.

Kini, Nuzran Joher dipercaya bersama 62 orang tokoh Nasional lainnya—mantan menteri, hakim Mahkamah Konstitusi, akademisi, mantan anggota DPR dan DPD RI—berhimpun mewakili Fraksi Politik di MPR sebagai anggota di Lembaga Pengkajian MPR RI sejak 2016 sampai sekarang.

Figur Bersih, Peduli, dan Santun

Terlahir dari keluarga sederhana, di Desa Maliki Air Rawang, Sungai Penuh-Kerinci, 44 tahun silam, tepatnya 28 Oktober 1973, Nuzran—meminjam istilah wartawan senior Rosihan Anwar dalam salah satu tulisannya di Harian Kompas—adalah sosok “anak kampung tinggi melambung”. Sejak kecil, menurut pengakuannya, ia memang sudah tertarik dengan dunia politik dan kepemimpinan. Ia kerap dibawa mengikuti kegiatan-kegiatan sosial keagamaan dan politik. Bakat kepemimpinannya terus ia asah. Ia aktif di berbagai organisasi, mulai dari Remaja Masjid, Ketua OSIS PGAN/MAN, dan kepemudaan di kampung, sampai—ketika duduk di bangku kuliah di perguruan tinggi—menduduki jabatan sebagai Ketua Umum (sekarang: dikenal dengan istilah “Presiden BEM”). Organisasi adalah bagian dari hidupnya.

Karena organisasi juga, Nuzran telah mengembara ke berbagai tempat di Tanah Air. Jiwa nasionalismenya tumbuh. Idealismenya kokoh. Tidak seperti pada umumnya pemuda-pemudadi kampungnya yang enggan meninggalkan tanah kelahiran, Nuzran justru memilih hijrah keluar daerah. Namun, semua itu tidaklah membuatnya angkuh dan melupakan kampung halaman dan sahabatnya. Ia tetap ingat akan masyarakat daerahnya—Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi—yang saat ini masih banyak yang hidup susah dan mengalami kemiskinan, ketidakadilan, dan keterbelakangan.

Mungkin, bagi Nuzran, berlaku nasihat dari Imam Syafi’i kepada para pencari untuk berani melakukan pengembaraan intelektual: ”Berangkatlah, niscaya engkau akan mendapatkan ganti untuk semua yang engkau tinggalkan. Bersusah payahlah sebab kenikmatan hidup direngkuh dalam kerja keras. Ketika air mengalir, ia akan menjadi jernih dan ketika berhenti ia akan menjadi keruh. Sebagaimana anak panah, jika tidak meninggalkan busurnya tak akan mengenai sasaran. Biji emas yang belum diolah sama dengan debu di tempatnya.”

Ya, benar nasihat Imam Syafi’i. Pada 2004, di usianya yang relatif muda, ia diberi amanah oleh masyarakat Jambi sebagai Senator: menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) mewakili Provinsi Jambi. Ia memperoleh suara yang cukup fantastis dan spektakuler: 137.018 suara. Suara terbanyak di antara seluruh perolehan suara anggota DPD RI ketika itu. Di usia yang sangat belia (31 tahun) ia tampil sebagai tokoh muda di pentas politik Nasional—mengalahkan pesaing-pesaingnya yang berasal dari berbagai latar belakang. Di DPD RI, ia dipercaya sebagai Ketua dan Pimpinan PAH (Panitia Ad Hoc) III DPD RI tiga tahun berturut-turut pada 2004-2007. Ia juga pernah duduk sebagai anggota PAH I yang membidangi urusan hukum dan otonomi daerah, Panitia Perancang Undang-Undang 2004-2009.

Tidak hanya itu, ia juga punya segudang pengalaman internasional ke berbagai negaranegara di dunia seperti Arab Saudi, Dubai, Jepang, Finlandia, Kuba, Norwegia, Polandia, Jerman, China dan lainnya. Sepanjang karirnya, ia tergolong figur yang bersih. Tidak ada catatan hitam. Tidak pernah ia tersandung persoalan-persoalan korupsi, gratifikasi, asusila, dan perilaku bejat lainnya. Selama menjadi anggota DPD RI, ia bekerja jujur untuk masyarakat Jambi. Terkadang ia bekerja dalam sunyi dan luput dari sorotan media. Namun, ia tetap bekerja, walaupun kadang difitnah dan diumpat di sana-sini. Tapi, ia tak pernah merisaukannya. Itulah sebuah karakter kepemimpinan yang kuat.

Bukti lain dari kecintaannya untuk membangun negeri: pada 2008, ia pernah mencalonkan diri untuk menjadi Bupati Kerinci, walaupun pada akhirnya gagal. Tapi, Emil Peria—yang juga aktivis pergerakan dan tokoh politik muda Kerinci—pernah mengatakan yang intinya: tidaklah menjadi soal Nuzran kalah dalam kompetisi di Pilkada Kerinci. Yang penting itu: kita telah mencoba mendobrak status quo (kemapanan) dan kebekuan demokrasi yang selama ini dianggap hanya monopoli dan dominasi “kaum tua”, dan golongan elite.

Pasca kekalahannya sebagai Bupati Kerinci sambil menyelesaikan jabatan sebagai anggota DPD, Nuzran di tarik oleh DR. H. Marzuki Alie sebagai Staf Ahli Ketua DPR RI 2009-2012. Pada masa yang bersamaan, ia didaulat oleh para sesepuh, senior HKK dan MPK se-Indonesia (Masyarakat Peduli Kerinci) sebagai Sekretaris Jenderal DPP MPK selama dua Periode.

Pada 2014, Nuzran kembali ke pentas politik Nasional sebagai calon DPD RI periode 2014, namun gagal. Tapi sebagai tokoh dan pejuang sejati, yang selalu berupaya memperjuangkan nasib rakyat banyak, pada 2015, Nuzran kembali ke arena politik: ia dipercaya sebagai Calon Wakil Walikota Kota Sungai Penuh mendampingi Herman Muchtar. Tapi perjuangannya kembali gagal. Kesuksesan dan kegagalan yang dialami Nuzran dalam suatu perjuangan tak membuatnya patah arang. Nuzran punya prinsip: “Berdamai dengan masa lalu adalah sebuah pelepasan yang bijak. Siapa pun kita di masa itu jangan sampai merusak irama perjuangan hari ini dan harapan besar esok hari.” Itulah sebuah kesantunan politik yang jarang kita dapati. Dan prinsip itu juga yang membuat Nuzran dikagumi dan disegani banyak pihak.

Semangat, keteguhan, dan kesantunan perjuangan politik Nuzran Joher ini sangat menarik dan unik. Hal itu telah menarik minat mahasiswa jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Uun Lionar. Uun Lionar mengkaji biografi tematis dalam bentuk skripsi dengan judul: NUZRAN JOHER: Dari Aktivis Mahasiswa Hingga Politisi. Uun dapat mempertahankan skripsinya itu di hadapan penguji dan berhasil menggondol gelar sarjana pada tahun 2015.

Harapan Perubahan

Kini, Buya Ran—sapaan akrab Nuzran Joher—kembali dilirik oleh banyak kalangan tokoh-tokoh, kelompok pro perubahan, partai politik tingkat pusat dan daerah. Ia “turun gunung”. Ia digadang-gadang dan disebut-sebut sebagai tokoh muda yang akan muncul dan mampu melakukan perubahan yang lebih menyegarkan panggung politik Provinsi Jambi. Kini, ia maju sebagai calon anggota DPRD Provinsi Jambi dari PDI-Perjuangan yang lebih berintegritas.

Dari sekian banyak pengalaman, relasi, dan dedikasinya di tingkat Nasional, Nuzran, dipandang oleh banyak pengamat, akan lebih mampu memberikan perubahan signifikan  terhadap peningkatan kualitas kinerja DPRD Provinsi Jambi ke depan. Selama ini, DPRD Provinsi Jambi dinilai belum mampu memberikan kemajuan yang berarti bagi masyarakat  Jambi, khususnya Sungai Penuh-Kerinci. Belum terlihat terobosan-terobosan besar dan  signifikan yang telah dilakukan DPRD Provinsi Jambi selama 4 tahun terakhir ini. Kekecewaan masyarakat diperparah lagi dengan prahara dan tragedi OTT KPK beberapa waktu lalu yang melibatkan eksekutif dan legislatif: suatu kejadian yang sangat mencoreng nama baik lembaga yang terhormat itu.

Oleh karena itu, masyarakat Jambi butuh penyegaran dan perbaikan yang berarti. Wajah dan nama baik Jambi perlu di-”segarkan”. Tidak hanya dalam hal pembangunan fisik, sarana, dan prasarana, tapi juga dalam bidang moralitas, integritas, dan manajemen birokrasi pemerintahan. Masyarakat Jambi menginginkan adanya peningkatan perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (clean and good governance), termasuk dalam hal rekrutmen CPNS dan penempatan orang untuk jabatan tertentu sesuai dengan keahliannya (the right man on the right place).

Masyarakat Jambi tidak hanya butuh legislator handal, tapi juga membutuhkan aktor dengan gaya kepemimpinan yang energik, dinamis, visioner, terbuka, tidak bergaya birokrat yang kaku, tidak terlalu formalistik dan feodal; dan yang tidak kalah penting: memiliki jiwa “pendobrak” kebekuan dan anti kemapanan, sehingg bisa melahirkan produk legislasi daerah yang berkualitas yang berpihak kepada rakyat. Tipe itu, dalam pandangan banyak kalangan saat ini, ada pada sosok Nuzran Joher yang berlatar belakang aktivis pergerakan dan aktivis mahasiswa. Karakter aktivis sejati tidak terlalu suka dengan simbol dan gaya formalistik yang kaku yang bersifat lip service belaka.

Nuzran dikenal dengan motto perjuangan: “KBKB” (Kita Bisa Karena Bersama dan Benahi Negeri). Motto ini meneguhkan kepada kita akan prinsip kerjasama dalam berjuang dan menikmatinya secara adil dengan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan. Kini ia menambah motto perjuangannya: “Merangkai Semangat Juang, Menuju Kemenangan”. Ia pun berpesan bahwa Pemilu Legislatif ini adalah sebuah kontestasi dan kompetisi yang harmonis, cerdas, dan ceria, bukan arena permusuhan dan saling menjelekkan. Mari nyalakan cahaya kebaikan masing-masing, tapi jangan padamkan cahaya orang lain. Subhanallah...!!

Karena kesungguhan dan keikhlasannya untuk berjuang membangun Jambi, khususnya Sungaipenuh-Kerinci, tidaklah salah jika banyak kalangan masyarakat—tokoh agama, pemangku adat, cerdik pandai, para petani, pedagang kaki lima, ibu-ibu (mak-mak) tukang ojek, sopir angkot, pedagang pasar, buruh, ASN, pemuda dan mahasiswa serta kaum milenial, yang merindukan perubahan (change) ke arah yang lebih baik—menaruh harapan besar pada Nuzran Joher untuk duduk dan memberikan warna positif penuh keadaban moral di lembaga DPRD Provinsi Jambi kedepan. Mungkinkah Nuzran Joher memenuhi harapan itu? Bismillahirrahmanirrahim, semoga...!!! .Selamat Berjuang, Sang Aktivis...!!!

RAUSHAN FIKRI
Aktivis dan Pegiat Anti Korupsi

Syuhada Ketum Terpilih Secara Aklamasi di MUSCAB BPC HIPMI Sungai Penuh

Syuhada Ketum Terpilih Secara Aklamasi di MUSCAB BPC HIPMI Sungai Penuh

Syuhada 
(Formateur/Ketum HIPMI Sungai Penuh Terpilih) 

KERINCINEWS.COM, KERINCI - Senin (29/10) BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sungai Penuh laksanakan MUSCAB yang ke 3 di Aula Hotel Mahkota Sungai Penuh. Muscab HIPMI ke 3 kali ini dihadiri oleh Ketum HIPMI BPD Jambi, Pengurus BPC HIPMI Kerinci dan Merangin, dan Muscab dibuka langsung oleh Wakil Walikota Sungai Penuh. 

Zulhemi Wakil Wali Kota  Sungai Penuh dalam sambutanya menyampaikan sangat mengapresiasi dilaksanakanya MUSCAB HIPMI ke 3 Sungai Penuh dan beliau juga menyampaikan untuk siap bekerja sama dengan HIPMI untuk kedepanya.

Peserta Musyawarah Cabang HIPMI Sungai Penuh mengamanahkan Syuhada Ketum HIPMI terpilih secara aklamasi untuk memimpin HIPMI Sungai Penuh Periode 2018-2021. Di pidato pertamanya Syuhada mengemukakan bahwasanya pemuda-pemudi Sungai Penuh musti terlibat aktif dalam dunia Entrepreneur serta dalam jangka pendek kita akan membentuk HIPMI Perguruan Tinggi.


“Melalui kegiatan yang akan kami jalankan itu kami harap hubungan seluruh anggota HIPMI Sungai Penuh akan semakin erat dan akhirnya tidak menutup kemungkinan akan menelurkan sinergi bisnis antara mereka Jadi, selain meningkatkan jumlah pengusaha, HIPMI Sungai Penuh harus lebih dulu berpacu menyebarkan virus enterpreneur di Sungai Penuh khususnya.”

Dan yang tidak kalah penting, lanjutnya, adalah melakukan transfer keilmuan antar anggota. Pengusaha kecil atau pemula harus diberikan kesempatan untuk berkarya. Caranya bisa dengan meminta pemerintah untuk lebih simpati dan mau memberikan kesempatan kepada mereka mengerjakan berbagai proyek yang ada.

Kedepanya kita akan bekerja sama dengan pemerintah harus peduli dan memberikan kesempatan kepada mereka. Karena 10 tahun hingga 15 tahun kedepan, pengusaha muda inilah yang akan menjadi penentu pergerakan ekonomi bangsa,” tegas Syuhada. (*) 




Syuhada Ketum Terpilih Secara Aklamasi di MUSCAB BPC HIPMI Sungai Penuh

Syuhada Ketum Terpilih Secara Aklamasi di MUSCAB BPC HIPMI Sungai Penuh

Syuhada 
(Formateur/Ketum HIPMI Sungai Penuh Terpilih) 

KERINCINEWS.COM, KERINCI - Senin (29/10) BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sungai Penuh laksanakan MUSCAB yang ke 3 di Aula Hotel Mahkota Sungai Penuh. Muscab HIPMI ke 3 kali ini dihadiri oleh Ketum HIPMI BPD Jambi, Pengurus BPC HIPMI Kerinci dan Merangin, dan Muscab dibuka langsung oleh Wakil Walikota Sungai Penuh. 

Zulhemi Wakil Wali Kota  Sungai Penuh dalam sambutanya menyampaikan sangat mengapresiasi dilaksanakanya MUSCAB HIPMI ke 3 Sungai Penuh dan beliau juga menyampaikan untuk siap bekerja sama dengan HIPMI untuk kedepanya.

Peserta Musyawarah Cabang HIPMI Sungai Penuh mengamanahkan Syuhada Ketum HIPMI terpilih secara aklamasi untuk memimpin HIPMI Sungai Penuh Periode 2018-2021. Di pidato pertamanya Syuhada mengemukakan bahwasanya pemuda-pemudi Sungai Penuh musti terlibat aktif dalam dunia Entrepreneur serta dalam jangka pendek kita akan membentuk HIPMI Perguruan Tinggi.


“Melalui kegiatan yang akan kami jalankan itu kami harap hubungan seluruh anggota HIPMI Sungai Penuh akan semakin erat dan akhirnya tidak menutup kemungkinan akan menelurkan sinergi bisnis antara mereka Jadi, selain meningkatkan jumlah pengusaha, HIPMI Sungai Penuh harus lebih dulu berpacu menyebarkan virus enterpreneur di Sungai Penuh khususnya.”

Dan yang tidak kalah penting, lanjutnya, adalah melakukan transfer keilmuan antar anggota. Pengusaha kecil atau pemula harus diberikan kesempatan untuk berkarya. Caranya bisa dengan meminta pemerintah untuk lebih simpati dan mau memberikan kesempatan kepada mereka mengerjakan berbagai proyek yang ada.

Kedepanya kita akan bekerja sama dengan pemerintah harus peduli dan memberikan kesempatan kepada mereka. Karena 10 tahun hingga 15 tahun kedepan, pengusaha muda inilah yang akan menjadi penentu pergerakan ekonomi bangsa,” tegas Syuhada. (*) 




HIPMI Sungai Penuh Laksanakan MUSCAB Dalam Waktu Dekat

HIPMI Sungai Penuh Laksanakan MUSCAB Dalam Waktu Dekat


KERINCINEWS.COM, KERINCI-SUNGAI PENUH - Musyawarah Cabang (Muscab) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Sungai Penuh, rencananya digelar 24 Oktober 2018.

Ketua Panitia Muscab Hipmi Sungai Penuh, Dedef. I, mengatakan bahwa pendaftaran calon Ketua Hipmi Sungai Penuh telah dibuka sejak 28 September s.d 20 Oktober 2018.

"Pendaftaran calon ketua hingga tanggal 20 Oktober 2018," kata Dedef,  kepada kerincinews.com. 

Syarat Calon Ketua Umum HIPMI Sungai Penuh berikut dibawah ini:




HIPMI Sungai Penuh Laksanakan MUSCAB Dalam Waktu Dekat

HIPMI Sungai Penuh Laksanakan MUSCAB Dalam Waktu Dekat


KERINCINEWS.COM, KERINCI-SUNGAI PENUH - Musyawarah Cabang (Muscab) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Sungai Penuh, rencananya digelar 24 Oktober 2018.

Ketua Panitia Muscab Hipmi Sungai Penuh, Dedef. I, mengatakan bahwa pendaftaran calon Ketua Hipmi Sungai Penuh telah dibuka sejak 28 September s.d 20 Oktober 2018.

"Pendaftaran calon ketua hingga tanggal 20 Oktober 2018," kata Dedef,  kepada kerincinews.com. 

Syarat Calon Ketua Umum HIPMI Sungai Penuh berikut dibawah ini:




Kian Mantap, Ela Nofita Sari Caleg DPR RI Adakan Acara Silaturahim Akbar

Kian Mantap, Ela Nofita Sari Caleg DPR RI Adakan Acara Silaturahim Akbar


KERINCINEWS.COM, KERINCI -  Jum’at (28/9) dikediaman Ela Nofita Sari Caleg DPR RI dapil Jambi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diadakan acara silaturahim dengan tokoh adat, alim ulama, tokoh perempuan dan tokoh pemuda. Dihapan para tamu undangan Ela menjelaskan bahwa ia serius dan sudah memantapkan niat untuk maju, dan memohon do’a dan dukungan dari yang hadir pada acara tersebut.

“Sudah Saya mantapkan niat dihati, tentunya sebagai manusia biasa yang pertama saya lakukan adalah memohon Ridha Allah, restu kedua orang tua dan juga dukungan semua masyarakat”

Pada sambutannya Ela yang pernah menjabat Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  Bidang   Hubungan Luar Negeri  Periode 2014-2016, menjelaskan niat ia  maju sebagai CALEG DPR RI untuk mengabdi pada nusa dan bangsa dan setidaknya memberikan manfaat bagi  masyarakat.

“Insya Allah, salah satu misi saya adalah memperjuangkan partisipasi generasi muda dalam menyonsong bonus demografi dengan memastikan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarkat berbasis komunitas.” Ungkap Ela.

Kemudian Ela yang pernah mendapat juara III dalam presentasi makalah pada agenda ASEAN_KOREA FRONTIER FORUM 2016 di Busan Korea, juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa anak muda tidak boleh berdiam diri dalam kontestasi perpolitikan ditanah air, karena kemajuan bangsa terletak pada sejauh mana peran generasi muda mengambil sikap untuk peduli dengan persoalan masyarakat. Sudah seharusnya anak muda mengambil peran strategis dalam dinamika politik dewasa ini. Kemudian ia juga berharap bahwa muda-mudahan langkah yang ia ambil setidaknya dapat memotivasi anak muda lainnya.

“Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan, maka sudah sepatutnya kita mempersiapkan diri untuk mulai mengambil peran-peran strategis, seperti terjun ke politik dan menyuarakan aspirasi masyarakat lewat panggung legislatif.” Tegasnya.


Pada kesempatan ini mewakili undangan yang hadir ketua lembaga kerapatan adat Desa Sekungkung – Tambak Tinggi   Jafar Usman DPT, mengapresiasi langkah dan niat Ela untuk maju sebagai Caleg DPR RI, dan menghimbau seluruh undangan yang hadir untuk sama-sama mendukung serta mensosialisasikan Ela kepada masyarakat se-Provinsi Jambi.

“ini adalah susuatu yang langka di Provinsi Jambi, ada anak muda, perempuan yang berani terjun ke politik, maju mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI pusat! Maka saya mengajak kepada seluruh Depati, niniek mamak yang hadir pada kesempatan ini untuk mendukung anak butino kita Ela Nofita Sari. Dan mari kita ajak semua keluarga  dimanapun berada di wilayah provinsi Jambi untuk sama-sama mendukung dan mensosialisakan Ela.” Himbaunya. (*)




Kian Mantap, Ela Nofita Sari Caleg DPR RI Adakan Acara Silaturahim Akbar

Kian Mantap, Ela Nofita Sari Caleg DPR RI Adakan Acara Silaturahim Akbar


KERINCINEWS.COM, KERINCI -  Jum’at (28/9) dikediaman Ela Nofita Sari Caleg DPR RI dapil Jambi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diadakan acara silaturahim dengan tokoh adat, alim ulama, tokoh perempuan dan tokoh pemuda. Dihapan para tamu undangan Ela menjelaskan bahwa ia serius dan sudah memantapkan niat untuk maju, dan memohon do’a dan dukungan dari yang hadir pada acara tersebut.

“Sudah Saya mantapkan niat dihati, tentunya sebagai manusia biasa yang pertama saya lakukan adalah memohon Ridha Allah, restu kedua orang tua dan juga dukungan semua masyarakat”

Pada sambutannya Ela yang pernah menjabat Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  Bidang   Hubungan Luar Negeri  Periode 2014-2016, menjelaskan niat ia  maju sebagai CALEG DPR RI untuk mengabdi pada nusa dan bangsa dan setidaknya memberikan manfaat bagi  masyarakat.

“Insya Allah, salah satu misi saya adalah memperjuangkan partisipasi generasi muda dalam menyonsong bonus demografi dengan memastikan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarkat berbasis komunitas.” Ungkap Ela.

Kemudian Ela yang pernah mendapat juara III dalam presentasi makalah pada agenda ASEAN_KOREA FRONTIER FORUM 2016 di Busan Korea, juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa anak muda tidak boleh berdiam diri dalam kontestasi perpolitikan ditanah air, karena kemajuan bangsa terletak pada sejauh mana peran generasi muda mengambil sikap untuk peduli dengan persoalan masyarakat. Sudah seharusnya anak muda mengambil peran strategis dalam dinamika politik dewasa ini. Kemudian ia juga berharap bahwa muda-mudahan langkah yang ia ambil setidaknya dapat memotivasi anak muda lainnya.

“Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan, maka sudah sepatutnya kita mempersiapkan diri untuk mulai mengambil peran-peran strategis, seperti terjun ke politik dan menyuarakan aspirasi masyarakat lewat panggung legislatif.” Tegasnya.


Pada kesempatan ini mewakili undangan yang hadir ketua lembaga kerapatan adat Desa Sekungkung – Tambak Tinggi   Jafar Usman DPT, mengapresiasi langkah dan niat Ela untuk maju sebagai Caleg DPR RI, dan menghimbau seluruh undangan yang hadir untuk sama-sama mendukung serta mensosialisasikan Ela kepada masyarakat se-Provinsi Jambi.

“ini adalah susuatu yang langka di Provinsi Jambi, ada anak muda, perempuan yang berani terjun ke politik, maju mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI pusat! Maka saya mengajak kepada seluruh Depati, niniek mamak yang hadir pada kesempatan ini untuk mendukung anak butino kita Ela Nofita Sari. Dan mari kita ajak semua keluarga  dimanapun berada di wilayah provinsi Jambi untuk sama-sama mendukung dan mensosialisakan Ela.” Himbaunya. (*)




Kesejahteraan Yang Meresahkan

Kesejahteraan Yang Meresahkan


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Di negeri sembilan luhah enam desa koto baru, yang mungkin jarang di lirik di kota sungai penuh, negeri yang penduduknya padat, dan sangat kental keakraban keluarga dan kebiasaan bergotong royong, dengan mata pencarian rata-rata petani dan pedagang.

Seiring berkembangnya zaman, baru terasa dan terlihat begitu banyak perkembangan dan pembangunan di negeri sembilan luhah ini, seperti halnya baru-baru ini di bangun/renovasinya jembatan di Koto Baru, dengan tujuan untuk melancarkan aktivitas masyarakat. Selaku masyarakat sangat berterimakasih kepada pemerintah yang telah memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Disamping itu juga dibangun box culver, dengan tujuan melancarkan drainase/ pembuangan limbah air rumah tangga.

Namun kenyataan kadang tidak seperti dugaan yang dibayangkan masyarakat sebelumnya. Jambatan yang di bangun terbangkalai entah kapan dan sampai kapan selesainya, box culver yang telah digali namun di biarkan dan tidak di kerjakan, bahkan telah memakan korban pelanggaran berkendaraan bermotor akibat dari terbangkalainya pembangunan/Proyek di negeri sembilan luhah enam desa koto baru ini.


Selaku masyarakat yang tidak mengerti dengan kondisi ini, hanya bisa diam dan menunggu, dan sebagian juga bahkan ada yang mempertanyakan, ini dibangun untuk apa klau hanya di biarkan, katanya untuk melancarkan aktivitas masyarakat, namun kenapa seolah dibiarkan dan hanya memperkeruh kondisi di enam desa ini.

Salah seorang masyarakat yang enggan disebutkan namanya kepada kerincinews.com mengatakan "proyek apu eneh, jalia ngalilang-ngalilang nantik jembatan idik kasudih, eneh lah ditambah pulao mnoak got, sdiah ngalih, dibiyia bwea" (Proyek apa ini, nyari jalan mutar-mutar,jambatan tidak kelar, sekarang sudah di tambah lagi pembuatan Box culver, sudah di gali,di biarkan saja).

Demikian yang di sampaikan masyarakat koto baru, dan masih banyak komentar lain dari masyarakat yang resah dengan proyek yang belum kelar ini. (*) 



Kesejahteraan Yang Meresahkan

Kesejahteraan Yang Meresahkan


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Di negeri sembilan luhah enam desa koto baru, yang mungkin jarang di lirik di kota sungai penuh, negeri yang penduduknya padat, dan sangat kental keakraban keluarga dan kebiasaan bergotong royong, dengan mata pencarian rata-rata petani dan pedagang.

Seiring berkembangnya zaman, baru terasa dan terlihat begitu banyak perkembangan dan pembangunan di negeri sembilan luhah ini, seperti halnya baru-baru ini di bangun/renovasinya jembatan di Koto Baru, dengan tujuan untuk melancarkan aktivitas masyarakat. Selaku masyarakat sangat berterimakasih kepada pemerintah yang telah memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Disamping itu juga dibangun box culver, dengan tujuan melancarkan drainase/ pembuangan limbah air rumah tangga.

Namun kenyataan kadang tidak seperti dugaan yang dibayangkan masyarakat sebelumnya. Jambatan yang di bangun terbangkalai entah kapan dan sampai kapan selesainya, box culver yang telah digali namun di biarkan dan tidak di kerjakan, bahkan telah memakan korban pelanggaran berkendaraan bermotor akibat dari terbangkalainya pembangunan/Proyek di negeri sembilan luhah enam desa koto baru ini.


Selaku masyarakat yang tidak mengerti dengan kondisi ini, hanya bisa diam dan menunggu, dan sebagian juga bahkan ada yang mempertanyakan, ini dibangun untuk apa klau hanya di biarkan, katanya untuk melancarkan aktivitas masyarakat, namun kenapa seolah dibiarkan dan hanya memperkeruh kondisi di enam desa ini.

Salah seorang masyarakat yang enggan disebutkan namanya kepada kerincinews.com mengatakan "proyek apu eneh, jalia ngalilang-ngalilang nantik jembatan idik kasudih, eneh lah ditambah pulao mnoak got, sdiah ngalih, dibiyia bwea" (Proyek apa ini, nyari jalan mutar-mutar,jambatan tidak kelar, sekarang sudah di tambah lagi pembuatan Box culver, sudah di gali,di biarkan saja).

Demikian yang di sampaikan masyarakat koto baru, dan masih banyak komentar lain dari masyarakat yang resah dengan proyek yang belum kelar ini. (*) 



Kurban Sama Halnya Dengan Penyemblihan Ego

Kurban Sama Halnya Dengan Penyemblihan Ego


Oleh : 
(Andri Kardiansyah, S. Sos) 

KERINCINEWS.COM, KERINCI - Idul Adha dilaksanakan oleh umat muslim di seluruh dunia, tidak peduli dalam situasi perang maupun damai, di tengah kemakmuran maupun dalam suasana krisis. Ia selalu datang untuk menyentakkan lagi spirit pengorbanan, ketulusan, dan keikhlasan yang kini terus meluruh ditelan rakusnya individualisme dan egosentrisme. Ia selalu kembali untuk mengingatkan pentingnya spirit untuk berkorban bagi sesama, karena tanpa itu, yang muncul ialah penyakit-penyakit sosial dan kerusakan tatanan nilai kemanusiaan.

Dalam situasi dan konteks seperti itulah Idul Adha hadir dan dirayakan di Indonesia saat ini. Apa indikatornya? Ambisi-ambisi golongan dan pribadi lebih mendominasi kehidupan berbangsa ini ketimbang pengabdian diri yang hakiki. Loyalitas kebangsaan acap tergusur oleh loyalitas terhadap kepentingan dan kekuasaan. Kesediaan berkorban pun teramat sering tergantikan oleh pameran keserakahan.

Idul Adha datang untuk mengajarkan bahwa pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim adalah wujud kepasrahan tiada tanding yang mestinya menjadi teladan kita semua anak bangsa, termasuk mereka yang dianggap tokoh dan elite bangsa. Spirit pengorbanan sekaliber pengorbanan Ibrahim saat menyembelih sang anak, Ismail, masih sangat relevan dan seharusnya dijadikan contoh untuk diaktualisasikan dalam konteks kekinian.

Adalah saat yang tepat bagi bangsa ini untuk mengambil hikmah atas hakikat Idul Adha. Terutama sekarang, ketika di sejumlah titik di negeri ini banyak saudara kita tengah ditimpa musibah bencana atau memiliki kehidupan yang serbakekurangan. Korban gempa di Lombok, korban bencana kekeringan di sejumlah daerah, sangat memerlukan dukungan dan uluran tangan.

Kepedulian kita terhadap sesama, bantuan kita kepada yang lebih membutuhkan, sesungguhnya merupakan langkah awal untuk menumbuhkan spirit pengorbanan yang sudah dicontohkan dalam sejarah Idul Adha.

Dalam perspektif yang berbeda, makna kurban yang mengedepankan penghilangan ego juga amat diperlukan bangsa ini yang tengah menjalani proses pendewasaan politik dan demokratisasi. Berkurban jangan cuma dianggap sebagai ritual dan formalitas semata, berkurban juga jangan dijadikan komoditas aksi demi sekadar status dermawan atau hartawan. Kerelaan berkurban mesti dimaknai sebagai laku prihatin, sebagai kesediaan mengorbankan rupa-rupa ego demi kepentingan yang lebih besar dan mulia. (*) 


Kurban Sama Halnya Dengan Penyemblihan Ego

Kurban Sama Halnya Dengan Penyemblihan Ego


Oleh : 
(Andri Kardiansyah, S. Sos) 

KERINCINEWS.COM, KERINCI - Idul Adha dilaksanakan oleh umat muslim di seluruh dunia, tidak peduli dalam situasi perang maupun damai, di tengah kemakmuran maupun dalam suasana krisis. Ia selalu datang untuk menyentakkan lagi spirit pengorbanan, ketulusan, dan keikhlasan yang kini terus meluruh ditelan rakusnya individualisme dan egosentrisme. Ia selalu kembali untuk mengingatkan pentingnya spirit untuk berkorban bagi sesama, karena tanpa itu, yang muncul ialah penyakit-penyakit sosial dan kerusakan tatanan nilai kemanusiaan.

Dalam situasi dan konteks seperti itulah Idul Adha hadir dan dirayakan di Indonesia saat ini. Apa indikatornya? Ambisi-ambisi golongan dan pribadi lebih mendominasi kehidupan berbangsa ini ketimbang pengabdian diri yang hakiki. Loyalitas kebangsaan acap tergusur oleh loyalitas terhadap kepentingan dan kekuasaan. Kesediaan berkorban pun teramat sering tergantikan oleh pameran keserakahan.

Idul Adha datang untuk mengajarkan bahwa pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim adalah wujud kepasrahan tiada tanding yang mestinya menjadi teladan kita semua anak bangsa, termasuk mereka yang dianggap tokoh dan elite bangsa. Spirit pengorbanan sekaliber pengorbanan Ibrahim saat menyembelih sang anak, Ismail, masih sangat relevan dan seharusnya dijadikan contoh untuk diaktualisasikan dalam konteks kekinian.

Adalah saat yang tepat bagi bangsa ini untuk mengambil hikmah atas hakikat Idul Adha. Terutama sekarang, ketika di sejumlah titik di negeri ini banyak saudara kita tengah ditimpa musibah bencana atau memiliki kehidupan yang serbakekurangan. Korban gempa di Lombok, korban bencana kekeringan di sejumlah daerah, sangat memerlukan dukungan dan uluran tangan.

Kepedulian kita terhadap sesama, bantuan kita kepada yang lebih membutuhkan, sesungguhnya merupakan langkah awal untuk menumbuhkan spirit pengorbanan yang sudah dicontohkan dalam sejarah Idul Adha.

Dalam perspektif yang berbeda, makna kurban yang mengedepankan penghilangan ego juga amat diperlukan bangsa ini yang tengah menjalani proses pendewasaan politik dan demokratisasi. Berkurban jangan cuma dianggap sebagai ritual dan formalitas semata, berkurban juga jangan dijadikan komoditas aksi demi sekadar status dermawan atau hartawan. Kerelaan berkurban mesti dimaknai sebagai laku prihatin, sebagai kesediaan mengorbankan rupa-rupa ego demi kepentingan yang lebih besar dan mulia. (*) 


Trauma Berat Anak-Anak di Pentagen, HMI Cabang Kerinci Adakan Kegiatan HMI Camp

Trauma Berat Anak-Anak di Pentagen, HMI Cabang Kerinci Adakan Kegiatan HMI Camp


KERINCINEWS.COM, KERINCI - Setelah melaksanakan aksi solidaritas yang dilaksanakan dihari Jumat (3/8). Keesokan harinya tepat pada hari sabtu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kerinci mangantarkan bantuan yang terkumpul pada aksi solidaritas ke masyarakat Pendung Talang Genting (Pentagen) berupa kebutuhan rumah tangga, perlengkapan shalat, makanan ringan dan mainan untuk anak-anak.

Yunaldi Ketua Umum HMI cabang Kerinci mengatakan, "semoga sedikit bantuan ini dapat membantu masyarakat Pentagen, serta untuk beberapa hari kedepan kita dari keluarga besar HMI Cabang Kerinci akan melaksanakan HMI Camp di Pentagen."

"Kegiatan HMI Camp yang akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang bertujuan untuk memgembalikan trauma berat terhadap anak-anak yang masih banyak enggan untuk pulang kerumah maupun sekolah akibat dari kejadian yang menimpa desa Pendung Talang Genting." Ungkap Yunaldi.


Semoga kegiatan HMI Camp ini dapat sedikit membantu trauma berat bagi anak-anak di desa Pentagen. Harapnya

Kegiatan HMI Camp yang dilakukan oleh HMI Cabang Kerinci disambut positif oleh elemen masyarakat Pendung Talang Genting.

Usman koordinator posko Pentagen mengatakan bahwa anak-anak di desa Pentagen mengalami trauma berat, yang dimana masih banyak anak yang belum berani untuk pulang kerumahnya masing-masing.

Kami sangat mensupport dengan adanya kegiatan adik-adik dari HMI yang dilakukan didesa kami, dan kita siap berkerjasama dengan HMI Cabang Kerinci. Tegas Usman. (*) 



Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

JSON Variables

Random Posts

{getFeatured} $results={5} $label={recent}